TNA: Efektivitas Peningkatan Kompetensi SDM
Langkah penting yang dapat dilakukan oleh organisasi untuk mengimbangi perkembangan zaman dengan meningkatkan kompetensi para anggotanya. Pelatihan (training) menjadi suatu investasi yang efektif untuk menjawab tantangan tersebut. Pelatihan diyakini sebagai sarana perubahan untuk meningkatkan skill, knowledge dan ability. Agar tepat sasaran, pelaksanaan pelatihan harus disesuaikan dengan kebutuhan. Suatu pelatihan tidak dapat langsung diadopsi oleh suatu organisasi karena kebutuhannya berbeda. Untuk dapat melaksanakan pelatihan yang tepat sasaran, Training Need Analysis (analisis kebutuhan pelatihan) perlu dilakukan.
Training Need Analysis (TNA) merupakan suatu proses identifiasi dan analisis tentang kebutuhan pelatihan atau program pengembangan potensi Sumber Daya Manusia (SDM) di dalam sebuah organisasi atau perusahaan dengan tujuan akhir adalah peningkatan performa SDM yang dapat mendukung pencapaian tujuan strategis organisasi.
Melewatkan proses TNA dapat berakibat adanya pengulangan atau duplikasi pada materi-materi training yang tidak saling mendukung kinerja dan produktivitas karyawan dan organisasi yang berakibat pada terjadi inefisiensi dengan diselenggarakannya pelatihan tersebut.
Konsep Dasar dan Metodologi TNA
Rosset dan Arwady menyebutkan bahwa TNA adalah proses memahami permasalahan kinerja atau permasalahan yang berkaitan dengan penerapan teknologi baru. TNA memegang peran penting dalam setiap program pelatihan. Proses analisis ini akan memberikan informasi tentang pelatihan apa saja yang relevan bagi suatu organisasi, baik untuk saat ini maupun yang akan datang. Lembaga Administrasi Negara (LAN) menjelaskan bahwa TNA merupakan proses identifikasi yang dilakukan secara sistematis untuk memetakan kesenjangan antara target dengan kondisi saat ini yang ditanggulangi melalui pelaksanaan pelatihan.
Fungsi dari TNA antara lain:
Dalam melakukan TNA, tahapan analisis yang harus dilakukan adalah analisis organisasi, analisis tugas (task analysis), dan analisis personel.
1. Analisis organisasi memfokuskan pada organisasi secara keseluruhan mencakup analisis tujuan organisasi, sumber daya, iklim organisasi, serta analisis lingkungan eksternal dan internal organisasi.
2. Analisis tugas berkaitan dengan proses identifikasi pelatihan yang harus diberikan kepada karyawan terkait dengan pekerjaannya untuk mengetahui tentang tugas yang harus dilakukan karyawan, penentuan standar kinerja untuk suatu pekerjaan, penentuan pengetahuan, dan kemampuan serta perilaku yang diperlukan dalam suatu pekerjaan.
3. Analisis individu mengidentifikasi kebutuhan pelatihan personel.
Adapun tahapan-tahapan dalam melakukan TNA, diantaranya:
1. Pembentukan Tim
2. Desk Studi / Studi Literatur
3. Konsolidasi Hasil Desk Studi
4. Penyusunan Quisioner dan Instrumen Wawancara
5. Pengumpulan Data
6. Analisis Data
7. Perumusan Arah Pengembangan Kompetensi
8. Pemataan Kebutuhan Pelatihan
9. Rekomendasi Konsep Pelatihan
Permasalahan Penyusunan TNA
Sebuah TNA harus ada bahkan jauh sebelum sebuah program training/ materi pelatihan dibuat. Tanpa adanya TNA akan beresiko tidak hanya pembuatan materi yang tidak tepat, tapi efektifitas program yang rendah, hingga hanya merugikan perusahaan. TNA adalah proses analisa terhadap berbagai unsur organisasi/ perusahaan, khususnya dalam sumber daya manusianya, untuk menentukan kebutuhan dan hasil pelatihan. Sebuah TNA, harus bisa menyimpulkan dan menjadi fondasi training perusahaan. Training Needs Analysis menjawab apa, untuk tujuan apa, siapa, bagaimana, kapan, dan dimana dari sebuah program pelatihan. Namun demikian, melaksanakan TNA bukan hal yang akan tidak terjadi masalah. Beberapa permasalahan dalam melaksanakan TNA oleh organisasi atau perusahaan diantaranya:
1. Objektivitas menyusun dan mengidentifikasi permasalahan
Salah satu penyakit di organisasi adanya konflik kepentingan yang mempengaruhi objektivitas dalam mengidentifikasi masalah, sehingga kebutuhan menjadi bias.
2. Resistensi antar karyawan / divisi
Ego sektoral merupakan suatu hal yang hampir selalu terjadi di setiap organisasi. Hal ini diungkapkan salah satu dengan tidak melaksanakan permintaan dari unit organisasi lainnya. Dalam konteks TNA, memungkinkan akan memperoleh informasi yang sangat minim.
3. Keterbatasan SDM dan Waktu untuk melaksanakan TNA
Tidak setiap perusahaan memiliki sumber daya dan waktu dalam melakukan pekerjaan diluar tugas-tugas di luar tupoksi utamanya.
4. Belum memiliki pengalaman dalam melakukan TNA
TNA bukanlah hal baru, namun juga masih banyak yang belum paham dan mengetahui pentingnya TNA, sehingga perusahaan / organisasi belum memiliki kompetensi untuk melakukannya.
Karena itu membutuhkan dukungan dari para ahli untuk mewujudkan pelaksanaan TNA yang objektif dan menghasilkan rumusan pelatihan sesuai kebutuhan.
Target dan Pendekatan
Berdasarkan uraian kebutuhan dan masalah dalam pelaksanaan TNA di atas, target yang ingin dicapai antara lain:
1. Memperoleh data dan informasi yang komprehensif
2. Gap analisis dalam perumusan TNA terpekatan secara komprehensif dan mendalam.
3. Memberikan rekomendasi yang objektif, akurat, dan bersifat jangka panjang dalam pengembangan program pelatihan yang akan dilaksanakan.
4. Performa organisasi meningkat dan mampu bersaing dalam menghadapi perubahan dan tantangan kedepan.
Dalam updaya memenuhi target tersebut, pola pendekatan Alatan Indonesia dalam melaksanakan pekerjaan ini antara lain:
1. Peningkatan kemampuan TIM
2. Berbasis mentoring (tidak sekedar menyelesaikan dokumen, namun mendapatkan alih pengetahuan dari ahli ke klien.
3. Menyediakan format2 yang telah terverifikasi untuk memudahkan penyusunan dokumen yang diperlukan.
Kenapa Memilih Alatan Indonesia?
Alatan Indonesia memiliki Tim yang telah berpengalaman membantu berbagai kementerian / lembaga dalam mengembangkan program pelatihan, khususnya program peningkatan kompetensi pengadaan barang/jasa, diantaranya:
1. TNA Peningkatan Keahlian Tingkat Dasar Pengadaan Barang / Jasa Slog Polri
2. TNA Peningkatan Keahlian Pengadaan TI Pemerintah di lingkungan Slog Polri
3. TNA Peningkatan Kompetensi PBJ berdasarkan SKKNI Pengadaan Barang/Jasa
Siapa yang Membutuhkan Layanan Kami
Layanan ini terbuka bagi organisasi, perusahaan, maupun individu baik dari institusi pemerintah, swasta, maupun kalangan kelompok masyarakat (NGO dan LSM) khususnya yang bertugas dalam pengelolaan dan pengembangan sumber daya manusia, antara lain:
1. Biro Sumber Daya Manusia di Kementerian / Lembaga / Pemda
2. Divisi SDM pada perusahaan baik BUMN/ BUMD/ swasta
3. Pusat Pelatihan Organisasi
Portofolio
Selama kurun waktu 2019-2020, Alatan Indonesia berhasil menyediakan 12 modul pelatihan peningkatan keahlian pengadaan barang/jasa pemerintah di lingkungan Slog Polri. Di kurun waktu 2020-2021, Alatan Indonesia berhasil mengidentifikasi kebutuhan pelatihan kompetensi dalam rangka persiapan ujian sertifikasi kompetensi okupasi Pokja dan PPK di lingkungan Polri. Keberhasilan menyelenggarakan berbagai pelatihan kompetensi tersebut berdampak berhasilnya 15 orang pertama di lingkungan Polri yang lulus ujian sertifkasi kompetensi okupasi sebagai Pokja Pemilihan dan PPK.
Jika Anda Ingin Berdiskusi Dan Mendapatkan Informasi Lebih Lanjut, Silakan Menghubungi Alatan Asasta Indonesia untuk konsultasi Layanan Training Needs Analisys (TNA) melalui kontak dibawah ini.
Kontak Kami
ALATAN ASASTA INDONESIA
Loka Karya Office
Jl. Kramat Raya No 38b Senen - Jakarta Pusat
021 31908200 / 0812-2623-4340
info@alatanindonesia.co.id
www.alatanindonesia.co.id
Leave A Reply